Perkembangan
internet sangat melesat luas dan cepat hingga mencapai leih dari jutaan unit
komputer yang terkoneksi di berbagai belahan dunia. Informasi-inormasi yang
terdapat di jaringan internet semakin hari semakin lengkap , akurat dan penting.
Dengan berkembangnya internet maka di butuhkanlah suatu pengamanan (Network
Security) agar data-data yang
tersimpan di internet dapat terjaga dengan baik. Namun masalah Network
Security sebenarnya timbul dari konektivitas jaringan komputer lokal
yang kita miliki dengan wide area network (seperti internet). Selama jaringan
lokal komputer kita tidak terhubung kepada wide area network, masalah Network
Security tidak begitu penting. Tetapi hal ini bukan berarti bahwa
bergabung dengan wide area network adalah suatu hal yang menakutkan dan penuh
bahaya. Network Security hanyalah menjelaskan
kemungkinan-kemungkinan yang akan timbul dari konektivitas jaringan komputer
lokal kita dengan wide area network.
3 Kata Kunci Network Security
1. Resiko
Dalam hal ini, resiko berarti berapa besar kemungkinan
keberhasilan para penyusup dalam rangka memperoleh akses ke dalam jaringan
komputer lokal yang dimiliki melalui konektivitas jaringan lokal ke wide-area
network. Secara umum, akses-akses yang diinginkan adalah :
- Read Access : Mampu mengetahui keseluruhan sistem jaringan informasi.
- Write Access : Mampu melakukan proses menulis ataupun menghancurkan data yang terdapat di sistem tersebut.
- Denial of Service : Menutup penggunaan utilitas-utilitas jaringan normal dengan cara menghabiskan jatah CPU, bandwidth maupun memory.
2. Ancaman
Dalam hal ini, ancaman berarti orang yang berusaha memperoleh akses-akses illegal terhadap jaringan komputer yang dimiliki seolah-olah ia memiliki otoritas terhadap akses ke jaringan komputer.
3. Kerapuhan
System (Vulnerability)
Kerapuhan sistem lebih memiliki arti seberapa jauh proteksi yang bisa diterapkan kepada network yang dimiliki dari seseorang dari luar sistem yang berusaha memperoleh akses illegal terhadap jaringan komputer tersebut dan kemungkinan orang-orang dari dalam sistem memberikan akses kepada dunia luar yang bersifat merusak sistem jaringan.
Lapisan Keamanan Jaringan
Pada umumnya, jaringan komputer di dunia menggunakan
sistem operasi Unix sebagai platform. Unix telah menjadi sebuah sistem operasi
yang memiliki keandalan tinggi dan tingkat performansi yang baik. Tetapi, pada
dasarnya Unix tersusun oleh fungsi-fungsi yang cukup rumit dan kompleks.
Akibatnya, Unix juga memiliki beberapa kelemahan seperti bug-bug
(ketidaksesuaian algoritma pemrograman) kecil yang kadang kala tidak disadari
oleh para pemrogram Unix. Selain itu, utilitas-utilitas yang memanfaatkan Unix
sebagai platformnya, seringkali mempunyai bug-bug tersendiri pula. Nah, hal-hal
inilah yang sering dieksploitasi oleh para hacker dan intruder di seluruh
dunia.
Guna mencegah berhasilnya eksploitasi para hacker dan
intruder tersebut, dikembangkan sebuah konsep yang dikenal dengan UNIX Network
Security Architecture. Arsitektur ini mencakup 7 lapis tingkat sekuriti pada
jaringan. Ketujuh lapis tersebut adalah sebagai berikut :
- Lapis ke-7 : Kebijaksanaan
- Lapis ke-6 : Personil
- Lapis ke-5 : Local Area Network
- Lapis ke-4 : Batas Dalam Jaringan
- Lapis ke-3 : Gateway
- Lapis ke-2 : Paket Filtering
- Lapis ke-1 : Batas Luar Jaringan
Kebijaksanaan
Lapis kebijaksanaan menjadi pelindung terhadap keseluruhan program proteksi dan sekuriti jaringan yang diterapkan. Lapis ini mempunyai fungsi mendefinisikan kebijakan-kebijakan organisasi mulai dari resiko yang paling besar yang mungkin didapat hingga bagaimana mengimplementasikan kebijaksanaan yang diambil terhadap prosedur-prosedur dasar dan peralatan yang digunakan. Lapis ini menjadi salah satu penentu utama keberhasilan program proteksi dan sekuriti sistem.
Lapis kebijaksanaan menjadi pelindung terhadap keseluruhan program proteksi dan sekuriti jaringan yang diterapkan. Lapis ini mempunyai fungsi mendefinisikan kebijakan-kebijakan organisasi mulai dari resiko yang paling besar yang mungkin didapat hingga bagaimana mengimplementasikan kebijaksanaan yang diambil terhadap prosedur-prosedur dasar dan peralatan yang digunakan. Lapis ini menjadi salah satu penentu utama keberhasilan program proteksi dan sekuriti sistem.
Personil
Lapis ini mendefinisikan segi manusia dalam sistem jaringan informasi. Personil yang melakukan instalasi, konfigurasi, pengoperasian hingga orang-orang yang mampu menjalankan akses-akses yang tersedia di sistem adalah termasuk dalam lapis ini. Kebijakan yang diambil pada lapis ini pada dasarnya harus mencerminkan tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam program proteksi dan sekuriti ini.
Lapis ini mendefinisikan segi manusia dalam sistem jaringan informasi. Personil yang melakukan instalasi, konfigurasi, pengoperasian hingga orang-orang yang mampu menjalankan akses-akses yang tersedia di sistem adalah termasuk dalam lapis ini. Kebijakan yang diambil pada lapis ini pada dasarnya harus mencerminkan tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam program proteksi dan sekuriti ini.
Local Area Network
Lapis selanjutnya mendefinisikan peralatan-peralatan dan data-data yang harus mendapatkan proteksi. Selain itu, lapis ini juga mencakup prosedur-prosedur pengawasan dan kontrol yang sering diterapkan dalam sistem.
Lapis selanjutnya mendefinisikan peralatan-peralatan dan data-data yang harus mendapatkan proteksi. Selain itu, lapis ini juga mencakup prosedur-prosedur pengawasan dan kontrol yang sering diterapkan dalam sistem.
Batas Dalam Jaringan Batas
Dalam Jaringan mendefinisikan lapisan sistem yang terkoneksi secara fisik ke daerah “penyangga” yang menjadi pemisah antara sistem jaringan informasi lokal dengan jaringan luar. Batas ini menjadi penting karena titik ini menjadi sasaran utama usaha-usaha eksploitasi untuk memperoleh akses illegal. Ada baiknya daerah penyangga ini dikonsentrasikan pada satu titik sehingga penerapan prosedur pengawasan dan kontrol menjadi lebih mudah. Demikian pula bila datang serangan dari luar sistem, hanya akan terdapat satu titik masuk yang paling utama. Dengan demikian, akan lebih mudah mengisolasi sistem yang dimiliki dari konektivitas ke luar bila terjadi gangguan.
Dalam Jaringan mendefinisikan lapisan sistem yang terkoneksi secara fisik ke daerah “penyangga” yang menjadi pemisah antara sistem jaringan informasi lokal dengan jaringan luar. Batas ini menjadi penting karena titik ini menjadi sasaran utama usaha-usaha eksploitasi untuk memperoleh akses illegal. Ada baiknya daerah penyangga ini dikonsentrasikan pada satu titik sehingga penerapan prosedur pengawasan dan kontrol menjadi lebih mudah. Demikian pula bila datang serangan dari luar sistem, hanya akan terdapat satu titik masuk yang paling utama. Dengan demikian, akan lebih mudah mengisolasi sistem yang dimiliki dari konektivitas ke luar bila terjadi gangguan.
Gateway
Gateway mendefinisikan menjadi pintu utama dari dan ke sistem yang dimiliki. Kebijaksanaan proteksi dan sekuriti sebuah sistem yang terkoneksi dengan wide-area network seharusnya lebih mengarahkan usaha-usaha yang ada untuk mengamankan lapis ini sebaik mungkin. Servis-servis publik ada baiknya diletakkan pada lapis tersebut guna meminimisasi kemungkinan akses yang lebih jauh ke dalam sistem.
Gateway mendefinisikan menjadi pintu utama dari dan ke sistem yang dimiliki. Kebijaksanaan proteksi dan sekuriti sebuah sistem yang terkoneksi dengan wide-area network seharusnya lebih mengarahkan usaha-usaha yang ada untuk mengamankan lapis ini sebaik mungkin. Servis-servis publik ada baiknya diletakkan pada lapis tersebut guna meminimisasi kemungkinan akses yang lebih jauh ke dalam sistem.
Paket Filtering
Lapis ini mendefinisikan platform yang berada di antara network interface lapis 3 (gateway) dengan network interface yang menjadi tempat penerapan metoda Firewall. Lapis tersebut lebih bersifat sebagai program yang menjalankan fungsi pengawasan (monitoring) terhadap paket-paket data yang masuk maupun yang keluar sistem.
Lapis ini mendefinisikan platform yang berada di antara network interface lapis 3 (gateway) dengan network interface yang menjadi tempat penerapan metoda Firewall. Lapis tersebut lebih bersifat sebagai program yang menjalankan fungsi pengawasan (monitoring) terhadap paket-paket data yang masuk maupun yang keluar sistem.
Batas Luar Jaringan
Batas Luar Jaringan mendefinisikan titik dimana sistem terhubung dengan wide-area network dan kita tidak memiliki kontrol langsung terhadap titik tersebut.
Batas Luar Jaringan mendefinisikan titik dimana sistem terhubung dengan wide-area network dan kita tidak memiliki kontrol langsung terhadap titik tersebut.
Lapis ke-3 menjadi titik utama dan
yang paling rawan dalam network security ini. Implementasi kebijaksanaan yang
diambil pada layer ini hanya bisa dilakukan secara software. Terdapat beberapa
jenis security software yang bisa digunakan untuk memperkuat usaha proteksi dan
sekuriti sistem pada lapis ke-3 ini. Di antaranya adalah TCP Wrapper, Swatch ,
dan SOCKS library dan sockd
Daftar Pustaka :
http://irvan-bagja.blogspot.com/2012/05/keamanan-internet-network-security.html
Diakses tanggal 26 mei 2013
http://www.te.ugm.ac.id/~josh/seminar/Keamanan%20Sistem%20Jaringan%20Komputer.pdf
Diakses tanggal 26 mei 2013
http://spencerwade.wordpress.com/2013/02/05/network-security-in-a-nutshell/
Diakses tanggal 26 mei 2013
http://dedenthea.wordpress.com/2007/02/07/sejarah-dan-perkembangan-firewall/
Diakses tanggal 26 mei 2013
http://www.zamrudnews.com/2011/12/network-security-apakah-itu.html#ixzz2UCbAkR5l
Diakses tanggal 26 mei 2013
http://iwancuy.blogspot.com/2013/01/network-security-pengamanan-jaringan_17.html
Diakses tanggal 26 mei 2013
http://katapenagoresanku.wordpress.com/2008/12/16/metodologi-keamanan-komputer-basic/
Diakses tanggal 26 mei 2013
http://mahadisuta.blogspot.com/2013/01/aspek-keamanan-dalam-network-security.html.
Diakses tanggal 26 mei 2013
http://klik-kanan.com/fokus/network_security.shtml
Diakses tanggal 26 mei 2013